Thursday, January 22, 2015

NARKOBA (HUKUMAN MATI – KECELAKAAN MAUT PONDOK INDAH – KEDAULATAN NEGARA)


Salam sejahtera untuk kita semua.

Keputusan Presiden dan Pemerintah RI terkait tidak memberikan grasi hukuman mati dan langsung mengeksekusi terpidana kasus kejahatan luar biasa dalam hal ini kaitannya dengan narkoba seakan langsung diberikan jawaban dengan terjadinya kecelakaan maut di daereah pondok indah yang ternyata pelaku nya berada dibawah pengaruh barang haram ini.

Menurut FYS kejadian ini menepis segala keraguan yang sengaja dilontarkan oleh beberapa media ihwal tidak tepatnya melakukan eksekusi hukuman mati ini. Menurut sejumlah media dan masyarakat, eksekusi ini justru akan membuat hubungan diplomatis bilateral Indonesia dengan sejumlah negara yang warga negaranya dihukum mati menjadi renggang dan boleh jadi malah menjadi buruk. Sebut saja Belanda dan Brazil yang sudah menarik Duta Besar mereka dari Indonesia, hal ini seakan menjadi sinyal bahwa kedua negara ini tidak senang dengan prosedur hukuman mati yang harus menimpa warga negara mereka.

Namun di lain perspektif FYS justru mempertanyakan dimana nurani dan komitmen media banci tersebut dalam memerangi narkoba yang semakin merajalela dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa ini dengan merusak generasi muda? Alasan hubungan bilateral mereka jadikan tameng untuk membentuk opini yang menyesatkan. Negara ini butuh ketegasan! Lihat saja kecelakaan yang terjadi di Pondok Indah, 4 nyawa melayang sia-sia hanya karena ulah seorang pemuda berusia 22 tahun yang nge-fly sehingga lalai. Ini menjadi warning bagi kita karena bukan hanya sekali ini narkoba meminta nyawa orang yang tidak bersalah, sebut saja kecelakaan pada tahun 2012 lalu yang tersangkanya Apriliani Susanti yang saat itu mengendarai mobil sambil berada dalam pengaruh narkoba sehingga menyebabkan 9 orang meninggal dunia. SO KEPUTUSAN INI TEPAT!

Last, jika melihat korelasi antara Hukuman Mati – Kecelakaan Maut Pondok Indah – Kedaulatan Negara, maka kesimpulannya adalah perangi narkoba dan hukum seberat-beratnya siapa saja yang terlibat dalam sindikat ini sebagai simbol bahwa negara kita memang berdaulat! Saat ini saja Australia sedang melobi untuk Indonesia tidak menghukum mati 2 warga negaranya yang terlibat kasus bali nine. Kita tidak mau lagi kan ada Corby ke-2?


Monggo dikomentari brosist

No comments:

Post a Comment