Wednesday, October 28, 2015

Teknologi Tiga Busi Bajaj Pulsar 200NS Bukan Gimmick Semata !!


Belakangan penyemplak sepeda motor Pulsar 200NS yang merupakan produk dari negeri Bollywood yang menggunakan Teknologi Digital Triple Spark Ignition (DTS-i) atau teknologi pembakaran yang menggunakan tiga busi yang diatur secara digital dibuat geram atas salah satu post oleh Blogger yang mengklaim bahwa teknologi DTS-i merupakan gimmick saja, atau bualan marketing.

Digitial Triple Spark -  Igniton


Pertanyaannya apakah bener seperti itu?
Tentu saja salah besar brosist! FYS-Blog tidak mengerti kenapa bisa keluar statemen yang tidak mempunyai dasar yang jelas seperti itu, karena pada kenyataannya dari pabrikan Bajaj sendiri sudah memberikan statemen bahwa mesin dengan DTS-i ini mempunyai tiga keunggulan yaitu :
  •        Pembakaran Lebih Sempurna
  •        Efisiensi Bahan Bakar
  •        Performa Mesin yang Lebih Handal


Tiga keunggulan tersebut saling berkaitan satu sama lain.


Dengan logika sederhana sebenarnya sudah bisa dijelaskan kenapa teknologi DTS-i bisa membuat pembakaran lebih sempurna. Kita anggap BBM adalah kertas dan busi sebagai korek. Tentu bisa dibayangkan apabila kita membakar selembar kertas dengan satu korek api akan lebih lama dibandingkan apabila kita bakar dengan tiga korek api secara bersamaan bukan?

Lebih lanjut, hal ini bisa dibuktikan dengan cost atau biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi exhaust atau knalpot P200NS ternyata lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi KTM Duke 200 & Pulsar 220 F

Tabel Perbandingan Biaya Produksi Knalpot
Model
Biaya Produksi Knalpot (dalam Rupee)
Pulsar 200NS
3000
Pulsar 220F
8800
KTM Duke 200
9250
Sumber: indian2wheels.blogspot.com (July, 2012)

Hubungan antara biaya produksi knalpot dengan pembakaran yang lebih sempurna kuncinya ada pada emisi gas buang yang dihasilkan, pada post FYS-Blog disini telah dijelaskan bahwa knalpot Bajaj Pulsar memiliki fitur Catalytic Converter sebagai penyaring emisi gas buang yang harga bahan bakunya sangat mahal, bahkan harga bahan bakunya sendiri bisa 65% dari harga knalpot assy. Dengan data diatas diyakini pada varian P200NS memiliki emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan, sehingga hanya memerlukan Catalytic Converter yang lebih kecil/ sedikit dibandingkan dengan dua varian pembanding. Akibatnya biaya produksi knalpot P200NS bisa lebih murah! Nggak percaya? Bongkar aja bro, hihi..

Keunggulan kedua mengenai efisiensi bahan bakar terkait erat dengan keunggulan pertama, logikanya apabila biasanya motor dengan 1 busi memerlukan 1 tetes BBM untuk membuat satu ledakan dengan power 1 ton didalam ruang bakar dalam waktu sepersekian detik, maka teknologi 3 busi mungkin hanya memerlukan lebih sedikit BBM atau untuk membuat ledakan dengan power yang sama dalam waktu yang sama pula, hal ini dikarenakan pemantik yang digunakan lebih banyak.

FYS-Blog rasa tanpa dijelaskan lebih lanjut, rider Pulsar 200NS lebih tau tentang keiritan si Triple Spark ini :D iya kan?

Lalu keunggulan terakhir  mengenai Performa mesin yang lebih handal, bila kedua keunggulan sebelumnya nyata adanya tentu kehandalan mesin bukan sesuatu yang perlu dipertanyakan bukan, udah gitu power Pulsar 200NS standar yang ditest sampai tembus 23an HP itu apa kurang meyakinkan? Karena salah satu indikator mesin handal adalah irit bensin, power besar serta ramah lingkungan bukan? Selain nggak gampang jebol tentunya :v

Selain itu kesuksesan dua busi pada old pulsar yang sampai ikutan diadopsi oleh pabrikan sebelah, TVS dan Royal Enfield menambah argumentasi kalau teknologi 2 atau 3 busi bukan bualan!

Last... kalau hanya gimmick ngapain ahli-ahli mesin di India sampai repot-repot riset teknologi DTS-i ini dengan biaya yang mahal dan waktu yang lama hanya untuk menghasilkan gimmick?
Kalau gimmick mah tinggal bikin sticker aja tulisannya “Blue Core” seperti tetangga sebelah, padahal sebelah mana yang biru juga kita nggak tau? atau "Motor India Kualitas Dunia" yang dunianya sebelah mana kita juga nggak tau Wkwkwk. Becanda brosist.. (no offense)

Monggo dikomentari..

Source : google & indian2wheels.blogspot.com

Sunday, October 25, 2015

Mengupas Keistimewaan Knalpot Bajaj Pulsar. Canggih!


Hola brosist..
Dari sekian banyak fitur istimewa yang dimiliki Bajaj Pulsar, sektor pembuangan alias exhaust atau knalpot merupakan bagian yang menarik untuk dibahas.

Old Pulsar Knalpot
Underbelly Exhaust P200NS and Next Gen Pulsar
Kenapa? karena ternyata kenalpot Pulsar memiliki keistimewaan tersendiri brosist, bagi brosist yang sudah malang melintang dikancah per-Pulsaran tentu nggak asing sama dua fitur utama pada knalpot Pulsar yaitu Exhaust Tec Chamber & Catalytic Converter. Lalu apaan sih gunanya fitur tersebut??

Exhaust Tec Chamber atau teknologi ruang pembuangan adalah kotak yang tersambung dengan pipa knalpot yang posisinya ada dibawah mesin, merupakan fitur yang gunanya menaikkan Torsi pada rpm putaran bawah sekaligus meningkatkan tenaga/ power, sebenarnya teknologi ini sudah pernah diaplikasi motor Suzuki RC 80 dan katanya teknologi ini pula diaplikasikan pada Mobil F1 loh.. Lebih lanjut dari sumber otomotifnet.com pernah menjajal membuat kotak Tec ini dan diaplikasikan di motor Suzuki shogun, Dari yang awalnya power standar Shogun 110 yang terukur di dynometer milik BRT di Cibinong, Jabar sebesar 7,01 dk/8.100 rpm. Sedang torsi mencapai 5,16 lb.ft (6,99 Nm)/3.900 rpm. Namun setelah mengaplikasi tabung TEC, tenaga mesin langsung melonjak jadi 7,48 dk. Didapat pada 8.400 rpm.

Kotak Amal alias Exhaust Tec Chamber
Torsinya pun ikut terkerek jadi 5,22 (7,07 Nm) yang dicapai pada putaran lebih rendah, yakni di 3.750 rpm. Selain itu, mulai putaran 4.050 rpm hingga puncak torsinya juga terkoreksi jadi lebih baik. Jadi, artinya teknologi TEC itu memang bisa meningkatkan torsi mesin plus dibarengi dengan peningkatan power/ tenaga.

Nah fitur yang selanjutnya adalah Catalytic Converter atau konverter katalis berbentuk seperti sarang lebah, adalah perangkat wajib pada mobil dan beberapa motor exclusice pada tahun 2007-an yang berfungsi sebagai penyaring hidrokarbon dan polutan lain yang dihasilkan saat mesin melakukan proses pembakaran agar lebih ramah lingkungan. Saat itu standar Euro 2 (standar gas buang) diberlakukan untuk setiap kendaraan bermotor termasuk sepeda motor tentunya, oleh karena itu Pulsar sebagai motor exclusive di zamannya (hehe) turut mengaplikasi fitur ini. FYI ternyata katalisator ini harganya sangat mahal brosist, karena terbuat dari bahan Platina dan Paladium, karena itu bisnis daur ulangnya sangat berkembang sampai-sampai di Amerika sana sempat menjadi sasaran pencurian, sasarannya mobil-mobil SUV tinggi yang catalysatornya lebih mudah dicuri. Info tambahan saking mahalnya part ini jika komponen exhaust pada mobil assy di banderol 5jt maka katalisatornya bisa dihargai hingga 3-3,5jt loh.. wuihh muahal brosist!

Catalytic converter pada mobil (ilustrasi)
Last kalau sudah tau keistimewaan knalpot bawaan dari Bajaj Pulsar ini apakah masih mau ganti knalpot yang racing murah-murah hanya untuk mengejar suara gahar bak sembalap MotoGEPEH dan peningkatan performa tak terukur yang dirasakan pakai "feeling"?
atau malah membuang fitur-fitur canggih ini??

Pikir ulang deh brosist.
Monggo dikomentari

Source : 
otomotifnet.com
otomotif.kompas.com
image by google



Friday, October 23, 2015

Bajaj Pasti Kembali ! (Prediksi base by Opini)

Selamat siang sob.

Lama nggak berjumpa sama FYS blog, 
Kita sama-sama tahu salah satu pabrikan motor asal India memang sudah memutuskan angkat kaki dari Indonesia dan memilih menitipkan salah satu line up mereka yaitu Pulsar 200NS kepada Kawasaki Motor Indonesia.

Kalau boleh diusut dari sisi bisnis dan ekonomi, Bajaj memilih menyerah dan menarik diri dari Indonesia karena proyeksi laba dari investasi yang mereka tanamkan di Indonesia beberapa tahun silam mental semua sob, alias cenderung mengarah ke rugi. Maka dari itu untuk menghindari kerugian lagi, akhirnya opsi terpahit lah yang mereka ambil yaitu menarik diri pelan-pelan dari Indonesia. Tapi pertanyaannya apakah Bajaj akan kembali??


Dalam hal ini FYS blog sangat yakin Bajaj pasti kembali !
Weleh sombong banget.. ehehe

Hal ini bukan tanpa argumen sob, sama-sama kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara dengan pasar otomotif terutama sepeda motor besar di dunia. Bayangkan saja, untuk merebut hati konsumen di Indonesia Yamaha dan Honda sampai repot-repot menaruh slogan mereka yang berbahasa Indonesia pada wearpack dan livery pembalap dan tunggangan mereka di Moto GP?
Iya Satu Hati dan Selalu Didepan!!

Hal ini mengindikasikan memang pasar sepeda motor Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Selain itu beberapa pabrikan asal Eropa dan Asia (selain Jepang) juga mulai melakukan penetrasi produk mereka di Indonesia, pelan namun pasti Indonesia pasti akan dibanjiri produk-produk mereka.

Nah hal ini yang membuat FYS blog yakin bahwa cepat atau lambat Bajaj pasti kembali. Godaan pasar Indonesia memang sulit diabaikan sob..

Hal ini bisa tambah cepat terjadi apabila ada penggantian leadership di India sana, karena leadership atau kepemimpinan yang baru biasanya memiliki semangat dan optimisme yang lebih greget sob, selain itu sebagai Pulsar rider kita bisa membantu mempercepat comeback Bajaj dengan terus menunjukkan eksistensi kita, tunjukkan bahwa kita masih bertahan disini. Maka lambat laun Bajaj pasti kembali!

Masih ingat dengan aksi comeback Vespa?? Sama kan? ehehe