Monday, March 30, 2015

Corporate Social Responsibity (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) oleh Juniati Gunawan Ph.D

Halo Brosist
Ketemu lagi sama FYS yang kali ini rencananya akan membahas review dari seminar yang membahas tentang Corporate Social Responsibily yang disingkat jadi CSR kaitannya demi Sustainability atau keberlangsungan/ keberlanjutan. Sebenernya sih ini seminar pake judul bahasa Inggris, karena usut punya usut ini si penyeminarnya Ibu Doktor Juniati Gunawan merupakan praktisi sekaligus akademisi lulusan Ph.D dari negara kanguru A.K.A Australia, tapi berhubung FYS udah lupa judul yang bahasa inggrisnya apa jadi yaaaa.. intinya sih membahas tentang CSR berkelanjutan demi keberlangsungan.


Dewasa ini istilah CSR harusnya udah gak asing lagi dikalangan intelektual dan pebisnis, karena hal yang satu ini sudah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam Undang-undang (search sendiri yang UUnya brosist hehe) dan isisnya pemerintah mewajibkan seluruh perusahaan menerapkan CSR yang berkelanjutan demi keberlangsungan.

Lalu CSR sendiri sebenarnya merupakan investasi masa depan bagi perusahaan yang sadar akan pentingnya kegiatan ini, karena bukan rahasia lagi bahwa dalam setiap kegiatan bisnis pasti memiliki dampak negatif, baik ke lingkungan, orang maupun tingkat keuntungan. Hal ini dijelaskan dalam konsep 3P yaitu Planet (lingkungan), People (orang) & Profit (keuntungan). Oke FYS coba jabarkan konsep 3P ini :
1. Planet : berkorelasi erat dengan lingkungan, dalam kegiatan usaha tidak jarang menibulkan dampak kerusakan lingkungan, misalnya AHM sebagai produsen otomotif di Indonesia mempunyai dampak negatif yaitu polusi. Apabila di biarkan polusi ini akan menggangu lingkungan yaitu rusaknya lapisan ozon. Apabila ozon bolong maka bumi tidak lagi nyaman ditinggali brosist!
2. People : berkorelasi erat dengan masyarakat sekitar. Tak jarang perusahaan manufaktur yang memiliki ribuan karyawan malah membuat kemacetan ketika jam masuk dan keluar pabrik brosist. Hal ini tentu akan berdampak pada tingkat kenyamanan yang masyarkat atau orang yang berada disekitar pabrik tersebut.
3. Profit : kaitannya dengan keuntungan, apabila ditarik garis lurus dari 2P sebelumnya maka secara tidak langsung dampak negatif yang mempengaruhi People dan Planet akan menyebabkan tingkat profit perusahaan menurun. Ya kan?

So dari konsep 3P tersebut kita bisa tarik lagi sebuah konsep CSR yang baik, yaitu CSR Strategic. Konsep CSR Strategic ini didasari oleh pemikiran bahwa ketika suatu bisnis berjalan pasti menghasilkan dampak negatif dan positif, nah CSR Strategic ini konsepnya adalah kegiatan CSR yang perusahaan lakukan dapat meminimalisir dampak negatif tersebut.


Supaya lebih gamblang pada kesempatan tsb ibu Juni (Panggilan Ibu Juniati Gunawan) mencontohkan lebih jauh perusahaan yang telah melalukan CSR Strategic ini. Yang pertama adalah Faber-Castell (Perusahaan Pensil Warna) yang melalukan CSR berupa desain produk yang sungguh aman untuk digunakan pada anak kecil, bahan pewarnanya yang aman apabila terminum dan washable lalu tutup pen-nya yang dedesain berlubang jadi apabila tertelan tidak menyebabkan tersedak karena lubang tersebut. Jadi pada hakikatnya CSR tidak melulu harus dengan materi yang digunakan untuk kegiatan sosial, dengan mendesain produk sebaik mungkin dan seminimal mungkin efek negatifnya, itu pun sudah tergolong CSR. Lalu AHM mensiasati CSR Strategicnya dengan program penghijauan berupa penanaman pohon demi mereduksi dampak negatif dari karbon yang dihasilkan oleh sepeda motor dan mobil buatan mereka.


Bisa diidentifikasikan masalah masalah nya adalah sebagai berikut :
  1. Penipisan ozon
  2. Pemanasan Global
  3. Musnahnya spesies
  4. Hancurnya habitat
  5. Pengikisan/ erosi tanah
  6. Kelangkaan sumber daya
  7. Polusi air, udara, tanah dan suara
  8. Membludaknya populasi (masalah utamanya)
  9. Kemiskinan


Serta hal-hal yang harus didorong demi kelangsungan lingkungan adalah :
  1. Supplier responsibility (tanggung jawab pemasok)
  2. Eco-labelling/ eco logo
  3. Waste disposal (pembuangan limbah)
  4. Returnable containers (kemasan yang dapat dikembalikan(
  5. Recycling (daur ulang)
  6. Environmental disclosure (pengungkapan lingkungan)
  7. Energy efficiency (efisiensi energi)
  8. EMS (lupa singkatannya :/)
  9. Green consumerism (konsumsi hijau)
  10. Green packaging (kemasan hijau/ ramah lingkungan)
  11. Public pressure (tekanan publik - lupa penjelasannya apa. hehe)
  12. Environmental audit (audit lingkungan)
  13. Social audit (audit sosial)

nah demikian hal yang bisa FYS review dari seminar tersebut. mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Cheerss

ini dia sosok ibu Juniati Gunawan PhD

Monggo dikomentari

No comments:

Post a Comment