Salam
sejahtera untuk kita semua.
Keputusan Presiden dan
Pemerintah RI terkait tidak memberikan grasi hukuman mati dan
langsung mengeksekusi terpidana kasus kejahatan luar biasa dalam hal
ini kaitannya dengan narkoba seakan langsung diberikan jawaban dengan
terjadinya kecelakaan maut di daereah pondok indah yang ternyata
pelaku nya berada dibawah pengaruh barang haram ini.
Menurut FYS kejadian ini
menepis segala keraguan yang sengaja dilontarkan oleh beberapa media
ihwal tidak tepatnya melakukan eksekusi hukuman mati ini. Menurut
sejumlah media dan masyarakat, eksekusi ini justru akan membuat
hubungan diplomatis bilateral Indonesia dengan sejumlah negara yang
warga negaranya dihukum mati menjadi renggang dan boleh jadi malah
menjadi buruk. Sebut saja Belanda dan Brazil yang sudah menarik Duta
Besar mereka dari Indonesia, hal ini seakan menjadi sinyal bahwa
kedua negara ini tidak senang dengan prosedur hukuman mati yang harus
menimpa warga negara mereka.
Namun di lain perspektif
FYS justru mempertanyakan dimana nurani dan komitmen media banci
tersebut dalam memerangi narkoba yang semakin merajalela dan merusak
sendi-sendi kehidupan bangsa ini dengan merusak generasi muda? Alasan
hubungan bilateral mereka jadikan tameng untuk membentuk opini yang
menyesatkan. Negara ini butuh ketegasan! Lihat saja kecelakaan yang
terjadi di Pondok Indah, 4 nyawa melayang sia-sia hanya karena ulah
seorang pemuda berusia 22 tahun yang nge-fly sehingga lalai. Ini
menjadi warning bagi kita karena bukan hanya sekali ini narkoba
meminta nyawa orang yang tidak bersalah, sebut saja kecelakaan pada
tahun 2012 lalu yang tersangkanya Apriliani Susanti yang saat itu
mengendarai mobil sambil berada dalam pengaruh narkoba sehingga
menyebabkan 9 orang meninggal dunia. SO KEPUTUSAN INI TEPAT!
Last, jika melihat
korelasi antara Hukuman Mati – Kecelakaan Maut Pondok Indah –
Kedaulatan Negara, maka kesimpulannya adalah perangi narkoba dan
hukum seberat-beratnya siapa saja yang terlibat dalam sindikat ini
sebagai simbol bahwa negara kita memang berdaulat! Saat ini saja
Australia sedang melobi untuk Indonesia tidak menghukum mati 2 warga
negaranya yang terlibat kasus bali nine. Kita tidak mau lagi kan ada
Corby ke-2?
Monggo dikomentari
brosist
No comments:
Post a Comment